Jangan berburuk sangka dulu ya, saya sedang
tidak marah, awal ceritanya kemarin Saya berbincang dg teman Saya d ujung
sumatera, Dia adalah mahasiswi psikologi dan sedang menjalani PPL di Rumah Sakit Jiwa, perbincangannya kira2 seperti ini :
Teman : "Abang, yg pertama kali muncul di benak abang tentang rumah sakit jiwa itu apa ya?";Saya : "Yah, penuh dengan orang-orang gila yg susah di atur, terkadang tiba-tiba mengamuk, suka buat onar, yg pasti punya 'kehidupannya sendiri'
Teman saya meng-iya-kan pendapat Saya yg
menurutnya sangat stereotip dan langsung memberi Saya sudut pandang baru
mengenai orang-orang yg mengalami gangguan jiwa di sana, bahwa mereka juga manusia biasa, berinteraksi walau hanya sedikit berbeda caranya. Dari teman saya, saya akhirnya
mengerti bahwa kata 'Gila' hanyalah sebuah label yg diberikan oleh masyarakat
agar mereka lebih mudah mengklasifikasikan orang-orang dg penyakit kejiwaan, dan
tanpa sadar menjauhkannya dg klasifikasi orang yg mereka anggap 'normal'.
Ya, arti menjauhkan disini merupakan
indikasi bahwa kata 'Gila' sebenarnya memiliki efek negatif pada penderita, tetapi
karena orang awam tidak begitu mengerti dg istilah-istilah psikologi yg rumit seperti
skizophrenia, OCD, dll, maka akan lebih mudah dengan menyebutnya mereke dengan istilah
'Gila'. Padahal tanpa mereka sadari setiap orang punya ke-gila-an mereka
sendiri, mereka juga mengalami berbagai masalah psikologi seperti stress ringan,
depresi, takut ketinggian, fobia lainnya, dan banyak lagi.
Yang lebih miris adalah mengenai stigma-stigma yg
melekat terhadap mereka seperti pembuat onar, mengamuk, susah di atur, aib
keluarga, dan sebagainya membuat mereka sering kali di aniaya, di pasung, di
asingkan, di lecehkan atau bahkan di 'manfaatkan' oleh beberapa orang, padahal
mereka seringkali adalah 'korban' karena ketidak tahuan orang-orang, merka sama
sekali tak bersalah.
Jadi, melalui artikel ini, Saya ingin
mengajak Sahabat paham bahwa kata 'Gila' dan stigma-stigma yg melekat pada
orang-orang yg mengalami gangguan jiwa sebaiknya jangan sampai berlanjut, mereka juga
sahabat kita yg membutuhkan pertolongan.
Terimakasih sahabat telah menyimak artikel
ini
Salam
Inspirasi
0 komentar:
Posting Komentar